Selasa, 05 Mei 2009

Nominasi Poster Caleg ‘Aneh bin Ajaib’


Hiyaaa…lagii…dapet email forward brother Bonaparteid dari milis sebelah ***tengkyu ya Bro***, check this out!

note: tidak ada maksud untuk ‘menghina’ ataupun menjatuhkan caleg-caleg di bawah ini. yaaa, saya hanya mengkritisi saja, bahwasanya tidak semua caleg adalah calon wakil rakyat, oleh karena itu mereka mesti memperkenalkan dirinya dengan ‘poster yang provokatif bin nyeleneh’ sebagai calon wakil rakyat, yang mestinya hal itu tidak perlu dilakukan kalo rakyat memang merasa terwakili oleh si caleg tersebut. Ya beginilah, Indonesia tidak akan pernah bergigi, bervisi! kalo ‘caleg-calegnya’ saja tidak menyertakan visi misi sang caleg, ataupun program strategis apa saja yang akan di laksanakan jika terpilih. Ya, beginilah jika kuasa, harta, tahta, (dan mungkin wanita) menjadi tujuannya. Demi kenikmatan dunia (wahn), segala cara walopun gak nyambung sekalipun di jabanin juga. tapi, memandang dari sisi lain , saya salut dengan kreativitas percetakan dan desainer grafis, makin maju en mantab saja. betul, KPU memang harus bikin ‘award buat mereka-mereka yang mencari nafkah di bidang ini. dan sekali lagi, tidak ada maksud saya mendukung Pemilu tahun ini selama sistem demokrasi seperti ini yang terapkan.

Es Teler 

Hm...buat buka puasa.. 
Hmm... hmm... hmmmm...glek! 

Bahan: 
2 bh alpukat, potong kasar 
Nangka, iris 
Kolang kaling 
Biji sagu, direbus 
Kelapa muda, serut 

Saus: 
150 gr gula pasir 
150 cc santan sedang 
Daun pandan 
Susu kental manis 
Sirup Merah 
Es batu, dikepruk/diblender/diserut 


Cara membuat: 
Didihkan santan bersama gula pasir dan daun pandan. Dinginkan. 
Susun bahan isian di dalam gelas saji, tuang sirup gula hingga kurleb memenuhi 1/3 gelas. 
Masukkan es batu, siram dengan 1-2 sdm susu kental manis dan sirup merah. 

Note: 
Santan dan gula bisa juga dimasak secara terpisah. 
Didihkan air dan gula pasir. 
Kemudian ganti santannya dengan santan kental, didihkan.

insomnia

Insomnia adalah gejala[1] kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun.

Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif.[2] Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.

Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.